(PART 5) SIMPAN UANG ANDA dengan REKONDUKTORING ACCC (Tanpa Tower Baru)

ILMUKABEL.COM – Keunggulan ACCC/TW terakhir yang saya bahas disini adalah bagaimana konduktor ini ternyata mampu menangani berbagai masalah pelik, rumit dan tak jarang menjadi berkepanjangan di tanah air kita yang tercinta ini, atau mungkin di semua negara.

Bayangkan, biaya untuk satu jaringan SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) PT. PLN (Perusahaan Listrik Negara) membutuhkan dana Rp. 20 miliar (baca beritanya disini).  Pembebasan lahan baru sering menemui jalan buntu, masyarakat sekitar ingin mendapat harga tanah yang tinggi, hampir diluar akal (lihat disini) . Sedangkan PLN tentunya mempunyai keterbatasan dana. Demo warga pun  sering membuat pening pejabat PLN, isu radiasi menjadi pemicu konflik ini, ditambah para provokator yang mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk mendapatkan uang. Tak heran, proyek pembangunan menjadi terbengkalai dalam hitungan bulan hingga tahunan (Hhmmm….).

But don’t worry sobat…..berbagai masalah di atas sudah dapat diatasi dengan memakai konduktor ACCC/TW ini. Begini ceritanya…..

Masih ingat pembahasan keunggulan ACCC – HCLS yang mempunyai Current Carrying Capacity 2x lipat dari ACSR konvensional di PART 4 ? (sebaiknya cek dulu sebentar). Karena ACCC mampu menghantarkan arus lebih besar, meski dengan luas penampang dan berat konduktor yang relatif sama (bahkan lebih rendah sedikit), maka memungkinkan penggantian konduktor ACSR yang lama dengan konduktor ACCC (misal : ACSR 240 bisa diganti dengan ACCC Lisbon). Penggantian konduktor dengan memanfaatkan tower yang ada, biasa disebut REKONDUKTORING / RECONDUCTORING.

Berikut salah satu contoh rekonduktoring ACCC/TW LISBON di line transmisi 132 Kv di Gujarat, India.

ACCC STRINGING

Thanks to : Mr. Richard Sachs for STERLITE

Langkah pertama adalah menarik konduktor existing (ACSR), lalu diikuti dengan penyambungan konduktor ACCC secara bersamaan. Meski prinsip kerjanya mirip dengan pemasangan ACSR, namun tetap diperlukan training khusus dalam pemasangannya. Salah satu training yang pernah saya ikuti adalah training tentang DEAD END and SPLICES INSTALLER.

SERTIFIKAT CTC OK

Didalamnya dibahas bagaimana teknik pemasangan konduktor/jointing pada Dead End, ukurannya, jenis Tensioner/Bullwheel, ukuran roller, collet, sudut penarikan, teknik press hidrolik dan sebagainya. Installer harus mempunyai serfikat ini. (Prinsip kerja, aksesoris dan perlengkapan rekonduktoring mungkin akan di bahas dilain waktu). Note : CTC Corp. sekarang berubah menjadi CTC Global.

Di Indonesia sendiri (PT.PLN) sudah banyak melakukan rekonduktoring ACCC/TW ini, misalnya saja rekonduktoring ACCC di kota Tangerang, dan di Cigereleng, Bandung keduanya sudah berhasil di energized.

Dua gambar di bawah adalah contoh rekonduktoring selain ACCC/TW, hanya untuk lebih memperjelas saja view/landscape antara tower, posisi Bullwheel, dan konduktor pada haspel/drum

            rekond 2_1080com EDIT OK     ilmukabel bullwheel 1080.com

Thanks to : 1080.com, NES & Tesmec.com

Penghematan biaya dari sistem rekonduktoring di atas, jelas berdampak sangat signifikan. Menurut Reinaldi (PT. PLN Sumetera), Cost untuk satu tower pada Transmission Line 150 Kv,adalah seharga kurang lebih 10.000 USD (sudah termasuk material tower dan service of construction cost, namun belum termasuk biaya area tower). Sehingga jika pembuatan tower baru dapat dihindari, cost di atas dapat dialihkan untuk biaya yang lain. Jika misalnya penghematan tersebut dikali 1719 tower seperti seperti gambar di bawah..?? (click untuk memperjelas gambar)

BIAYA TOWER EDIT OK

Ketepatan waktu pelaksanaan instalasi dapat lebih tercapai karena tidak terganggu oleh ijin lahan dan pada akhirnya masyarakat dapat lebih cepat mendapatkan sarana listrik yang lebih memadai.

ACCC_CAPSTAN_ILMUKABEL

Penghematan biaya dapat terasa pula dari sisi konsumsi pemakaian sumber daya energi yang dipakai untuk menghasilkan listrik (contoh di Provinsi Sumatera). Dengan konsumsi energi yang sama dengan ACSR, maka ACCC akan menghasilkan keluaran energi 2 kali lipat, sehingga bisa lebih berhemat. Minyak, Coal, Gas paling banyak digunakan, dan harganya sangat mahal.

peta energi

Dari apa yang sudah dibahas tentang keunggulan – keunggulan konduktor ACCC/TW  mulai dari PART 1 sampai dengan PART 5 ini, dapatlah kita ambil kesimpulan bahwa performa ACCC memang lebih baik dari ACSR konvensional, bagaimana menurut anda ?

Rekonduktoring merupakan pilihan terbaik yang bisa dilakukan, demi untuk mempercepat ketersediaan kebutuhan energi listrik yang memadai. Saat ini, Indonesia dengan program 35000 Mega Watt nya merupakan lahan subur bagi industri kabel, kontraktor, atau investor lain untuk segera menyambutnya…..

Get the ACCC INSTALL GUIDE on google play (stringing and installation)

ACCC INSTALL GUIDE

Nantikan topik menarik lainnya di .….ilmukabel logo

Salam Power……!!!