MILLIKEN CONDUCTOR LAYING UP
Proses Stranding Milliken Conductor pada mesin Rigid Strand sudah diterangkan pada bahasan sebelumnya di Vol.01, kini kita lihat lebih dalam lagi proses penyatuan beberapa segment sector yang sudah dibentuk itu dengan proses LAYING UP menggunakan mesin MILLIKEN DRUM TWISTER.
Tapi sebelum dilanjutkan ada beberapa hal yang menjadi latar belakang kami meluncurkan posting ini, salah satunya adalah saat survey melalui search di Google dengan kata kunci konduktor Milliken, kami kaget karena sedikit sekali yang muncul, kebanyakan yang ada adalah pembahasan mengenai tetes minyak Millikan (Robert Andrew Millikan, percobaan oil drop untuk mengukur muatan listrik). Namun sebaliknya, saat kami search dengan kata kunci bahasa inggris Milliken Conductor….’BOOOMM’…..banyak sekali yang membahasnya (walupun tidak begitu detail seperti di blog ILMUKABEL…he he he….). Why ?? Kok bisa ya ??? padahal jenis konduktor ini cukup istimewa mulai dari prosesnya, mesin, alat, sampai dengan instalasinya dan juga mengingat konstruksi ini dipakai untuk KABEL TEGANGAN TINGGI yang manfaatnya luar biasa untuk distribusi listrik yang selama ini kita nikmati….. so hey Indonesia, hey ITB (Institut Teknologi Bandung), hey PLN (Perusahaan Listrik Ngara), hey electrical guys, wake up man….!!!
Ayo kita mulai membahasnya….
Sebenarnya mesin jenis Drum Twister sudah umum dipakai untuk proses penyatuan di kabel Low Voltage. Istilahnya adalah proses Cabling. Misalnya saja kabel NYFGbY 4 x 240 mm2 – Sm (Sm – konduktor sektor). Kabel tembaga ini (N) terdiri dari 4 core sector strand dilapisi dengan PVC (Y). Straight Sector Strand dibuat di mesin stranding rigid (pengenalan tentang arti/designation kabel akan dibahas khusus)
Perbedaan dengan konduktor milliken adalah setelah proses stranding, konduktor sektor ini dilapisi dulu dulu dengan material PVC melalui mesin extruder dengan warna yellow, black, green-yellow, brown, grey etc.(sesuai standard). Setelah itu barulah 4 core disatukan atau di Cabling dengan mesin Drum Twister. Sedangkan untuk konduktor Milliken, setelah stranding pre-twist (lihat kembali Vol.01) sektor strand / segment tidak disolasi PVC atau XLPE, tapi langsung digabungkan. Istilahnya LAYING UP. Berikut ini adalah contoh penampang sector core.
3 atau 4 sector core tersebut di Cabling melalui sebuah die, titik penyatuan ini disebut “Cabling Point” minimal ada 2 atau 3 cabling point. Die pertama befungsi sebagai starter dan die berikutnya berfungsi sebagai pembentukan diameter / finishing.
Untuk membentuk suatu ikatan antar sektor agar dapat menyatu dan tidak pecah, perlu ada pilinan atau Cabling Lay length (antara 1000 – 1500 mm). Dilakukan dengan cara memuntir sektor di posisi Pay off (belakang) sampai mendapat hasil twist yang diinginkan, setelah itu barulah ditarik oleh Catterpillar secara bersamaan masuk ke Cabling Point. Twisting pada pay off dilakukan secara manual/motorized.
Karena sektor tersebut sudah diisolasi dengan PVC atau XLPE, saat dikenai beban puntir (twisting load) sektor ini tidak akan pecah/mekar/birdcaging (kecuali bila berlebihan / overtwist).
Naah sedangkan untuk laying up konduktor Milliken hal ini (twist di pay – off) tidak diperbolehkan (haram…he he..he..), karena konduktor akan pecah. Disinilah letak keistimewaan proses laying up Milliken, untuk itu diperlukan jenis mesin Drum Twister yang sedikit berbeda untuk mengokomodir hal tersebut.
MILLIKEN CONDUCTOR LAYING UP
Laying up adalah proses penggabungan dari beberapa segment/sector tanpa twisting. Beberapa Machine manufacturer ternama adalah POURTIER ( France,Gauder Group), CORTINOVIS, OmLesmo (Italy), SKET (Germany), CM Caballe (Spain), Mali (Austria), dan juga seolah tak mau ketinggalan yaitu SMARTER dari China. Untuk pabrik kabel yang uangnya pas – pas an, boleh membeli mesin Smarter. Untuk yang banyak duit, silahkan membeli mesin Eropa. Untuk memilih kekuatan mesin dan safety factor mesin & life time yang lebih lama…pastikan membeli mesin Germany, dan untuk diantaranya bisa memilih mesin Italy dan France. Namun demikian, seiring ketat nya persaingan harga di era th 2000 ini, terutama menghadapi mesin China, Taiwan, Korea, mesin Eropa sudah mulai menurunkan biaya pembuatan mesin dan berdampak pada life time mesin itu sendiri, tidak seperti era th 1900 an, mesin mesin dirancang dengan kekuatan yang maksimal dengan pemilihan material yang super.
Oke…kembali ke track…..Bagian mesin yang utama adalah Pay Off (input konduktor/drum, ada dibelakang mesin), Roller Guiding, Phase Detector/Correction Block, Cabling Point, Taping Head (ada ditengah mesin, untuk mengikat kabel dengan tape), Rotating Catterpillar (penarik) dan Take Up (Penggulung drum, ada didepan).
Beberapa aksesoris mesin lain adalah Longitudinal Tape Appllicator untuk pemisah/separator antar segment sector, Cabling die + Holder, dll.
Proses Laying up hampir sama dengan Cabling. Namun, karena tiap segment tadi sudah dilakukan PRETWIST oleh Prespiralled Compactor, maka tugas mesin ini hanya mengikuti lay length segment hasil pretwist (LAY UP) sehingga tiap segment dapat menyatu dengan sempurna. Jika tidak dilakukan Pretwist terlebih dahulu, segment akan pecah.
Meski demikian proses laying up ini bukanlah proses yang mudah. Butuh ketelitian, kesabaran ,kecermatan dan kesempurnaan saat set – up di awal prosesnya. Dibawah ini adalah saat segment disatukan di “die” pertama (wirefirst;pourtier). Separator tape yang memisahkan antar segment ikut masuk ke dalam die (klik gambar, untuk zoom)
dan gambar kedua adalah saat memasuki die berikutnya.
Keunikan dan kecanggihan serta kunci dari keberhasilan proses laying up ini terletak pada salah satu alat yang dinamakan “Phase Tracking Detector”. Sensor ini akan membaca pergerakan dari segment. Salah satu tugas uniknya adalah bagaimana memposisikan segment agar sudut masuknya terhadap “Die” selalu sama (lihat gbr sebelumya).
Jika Miliken Conductor terdiri dari 4 segment, maka sudut referensinya adalah 90˚, dan jika terdiri dari 5 segment, referensinya adalah 72˚ (360/5) ( bentuk Puntiran / LAY LENGTH segment ini bukanlah dibuat oleh putaran Pay off, melainkan hasil PRETWIST stranding seperti yang dijelaskan sebelumnya)
Apabila salah satu segment bergerak ke arah kiri saat menuju Die sebesar 75˚ – 78˚ melebihi sudut referensi yang di setting (72˚), maka sensor akan ikut bergerak ke arah kiri. Pada saat bersamaan, sensor tersebut memerintahkan (memberi sinyal) pada Pay-off untuk segera bergerak/berputar kearah ke kanan untuk menetralisirnya (lihat drum bagian kanan).
Tegangan puntir (Twisting Stress) yang diberikan oleh Pay off tersebut akan diteruskan kembali menuju sensor sehingga segment mulai kembali ke sudut yang diinginkan. Hal ini akan berlangsung terus sampai selesai. Jika terjadi over twist mesin akan segera berhenti otomatis, untuk mencegah kegagalan proses.
PHASE DETECTOR SENSOR / CORRECTION BLOCK
Correction block sangat vital dan menjadi penentu keberhasilan proses laying up. Jika salah saat set up alat ini, semuanya akan berantakan. Mesin SMARTER China menggunakan semi electric-mechanical dengan memasang smooth gears
dan Mesin POURTIER menggunakan sistem fully automatic correction
Jika Pay off selalu berputar tidak menentu dan sangat cepat, mungkin ada yang tidak beres saat proses Prespiralled di mesin stranding atau ada kesalahan saat set up referensi pada sensor. Jika ini terjadi, maka akan menjadi tugas yang berat untuk Drum twister dan akan terasa mendebarkan selama proses berlangsung….”.hhhhuuiiuu”. Operator dan Engineer harus segera bertindak untuk mengetahui penyebabnya.
Setelah keseluruhan segment tergabung sempurna, konduktor akan memasuki area Taping Head untuk diikat dengan tape.
Nantikan kelanjutan proses ini di edisi Laying Up Vol.02 – B ..… jangan ketinggalan…bye..
Share this article….Thanks