ACCC CONDUCTOR DESIGN PART 01
Untuk men design konduktor ACCC tidaklah mudah. Membutuhkan perhitungan yang akurat. Khususnya untuk design wire Trapezoidal yang berbentuk mirip trapesium ini. Mulai tahun 2010 di Indonesia, konduktor ini sudah mulai di lirik oleh PT.PLN (Indonesian Power Grid), dan beberapa Cable Manufacturer di Indonesia.
Terbukti, mulai Tahun 2013 sampai dengan sekarang tahun 2017, Installasi ACCC/TW Conductor ini sudah dilakukan. Bahkan pada tahun 2015 dan 2016, hingga 2017 semakin gencar dilakukan rekonduktoring dengan konduktor ACCC ini. Tercatat, sudah 15.000 km lebih terpasang di Indonesia. Terbanyak adalah di Sumatera, Aceh, Kalimantan, lalu tersebar pula di Bandung, Jakarta, dan beberapa di daerah lain. Di dunia, ACCC sudah dipasang di China, Rusia, Vietnam, Nigeria, USA, Jepang, Malaysia, India etc.
Mengapa konduktor ini menjadi menarik untuk dipakai ?
Karena ada beberapa keunggulan yang ada pada konduktor tersebut. Sebagai konduktor HTLS atau HCLS (lihat keterangannnya disini). Mempunyai beberapa keunggulan seperti Sagging rendah (Low Sag), Tahan Suhu Panas, Tensile Strength / Breaking Load tinggi, Mampu menghantarkan Ampere yang sangat tinggi 2x lipat dari ACSR biasa, Filling Factor tinggi (padat), Rendah Emisi, Conductivity Wire tinggi, Tidak perlu membuat tower baru jika akan Rekonduktoring dan lain sebagainya…..(lebih dalam, lihat disini). Kecepatan dalam installasi tanpa harus membuang biaya pembuatan tower baru pada akhirnya menjadi alasan kuat mengapa konduktor ACCC laris manis (read : rapid growth).
Salah satu kontribusi atau penyumbang sukses nya pemasangan dan pembuatan konduktor ACCC di Indonesia adalah PT.KMI Wire And Cable Tbk (dahulu : Kabelmetal, GT Kabel Indonesia). PT KMI adalah pabrik kabel 3 besar, dan mungkin akan menjadi urutan no. 1 di di Indonsia karena pesatnya pengembangan dan ekspansi pabrik yang cepat. Lisensi pembuatan konduktor didapat dari CTC GLOBAL, produsen Composite Core yang berfungsi sebagai penggantung yang berada pada inti konduktor (pengganti Steel Strand).
Baiklah mari kita kembali untuk melihat secara umum mengenai ACCC Design sebagai berikut :
CONDUCTOR SIZES
Sebelum anda mulai mendesign, tentu anda perlu untuk mengetahui ukuran/Size konduktor terlebih dahulu. Nama nama size nya cukup unik, yaitu diambil dari nama kota negara seperti LISBON, AMSTERDAM, HAMBURG, HELSINKI, WARSAW, DUBLIN, PRAGUE etc.
Masing masing mempunyai ukuran dalam luasan penampang dalam mm2 atau inchi (in2)
Berikut adalah gambaran dari Size tersebut :
Anda bisa mendownload dalam free PDF files kami
Data tentang Mechanical & Electrial Properties serta Conductor Performance, juga tentang data Composte Core sangat penting untuk di evaluasi dahulu.
TRAPEZOIDAL WIRE DESIGN
Setelah mendapatkan size konduktor, barulah dapat membuat bentuk kawat Trapezoidal.
Bagian ini cukup sulit karena anda perlu menyesuaian bentuk dan susunan TRAPEZOIDAL WIRE sedemikian sehingga nantinya akan memenuhi target spec (standard) dari konduktor seperti pada tabel size di atas. Seperti berat konduktor, tahanan konduktor, Breaking load etc., yang harus tercapai. Hal tersebut akan berhasil jika Design Wire Trapezoidal cukup akurat.
Beberapa cara untuk mendesign adalah bisa menggunakan perhitungan manual, atau dengan menggunakan Software, dan digabungkan dengan simulasi pada AUTOCAD (Program Gambar). Akan lebih bagus lagi jika menggunakan SOLID WORK.
Berikut adalah contoh gambaran dari cara design wire Trapezoidal :
Dari hasil design secara teoritis, perlu dilakukan ujicoba atau Experiment membuat secara nyata pada proses Drawing (penarikan kawat). Dari hasil experiment / trial, anda mungkin perlu untuk mengevaluasi hasilnya mulai dari Dimensi kawat serta Mechanical & Electrical properties yang dihasilkan.
Saat proses drawing pun tidak kalah sulitnya, perlu keahlian dan tools khusus sehingga dimensi yang dihasilkan bisa akurat mendekati target design sebelumnya.
Dari hasil design individual wire, maka dapat disimulasikan menjadi satu konduktor penuh sesuai konstruksi yang diinginkan atau sesuai standard yang berlaku :
Untuk lebih meyakinkan kembali, anda perlu mensimulasikannya kembali dengan bentuk 3 D sebagai berikut :
Cek juga kerapatan antar wire dan kerapatan dengan Composte Core :
Anda perlu memperhatikan dengan seksama dan teliti. Karena hal ini akan mentukan kualitas dari konduktor ACCC yang akan dibuat.
IMPORTANT FACTORS
Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
- Sudut wire / wire angle
- Lay length design (panjang pilinan)
- Radius
- Corner Radius
- Wire Individual Area and Weight
- Clearence (tolerance)
- Tinggi / Height & Width /lebar
- Wire Construction (jumlah susunan kawat)
- Wire Tensile Strength & Breaking Load
- Wire Conductivity
- Wire Elongation
- Wire Surface (smooth)
Design Trapezoidal Wire yang baik akan menghasilkan konduktor yang rapat, kencang dan diameter konduktor yang bulat.
Sebaliknya, jika design wire tidak akurat, maka potensi yang akan terjadi pada konduktor adalah diameter yang tidak bulat (oval) dan longgar.
RESUME
ACCC DESIGN dimulai dengan akurasi pada design TRAPEZOIDAL WIRE secara teoritis. Simulasi perlu dilakukan terlebih dahulu untuk memastikan kesesuaiannya sebelum dilakukan proses produksi.
Trial dan Error serta Evaluasi mungkin diperlukan untuk mendapatkan hasil yang benar benar sempurna.
Ini barulah proses design secara teoritis. Anda akan menempuh langkah selanjutnya yaitu mewujudkan atau mengaplikasikan melalui proses Drawing (penarikan kawat). Tentunya harus dipastikan agar dapat sebisa mungkin mendekati dengan design yang sudah anda buat sebelumnya.
Baca lebih lanjut di ACCC CONDUCTOR DESIGN di PART 02 berikutnya
or see the ACCC Design in our PRODUCT LIST ….
Jika anda ingin bertanya lebih lanjut silahkan hubungi kami atau tulis pada form SEND A MESSAGE
Keep in touch, Thank you….
Read Also : HTLS Conductor Comparison with CCP Software